Manusia dianugerahi akal oleh Alloh SWT untuk berfikir. Sehingga dengan akal, manusia bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil. Inilah salah satu alasan kenapa manusia dipilih Alloh untuk menjadi khalifah di muka bumi. Akibatnya manusia yang berakal harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia.
Akan tetapi, akal manusia memiliki keterbatasan yakni terbatas dalam ruang dan waktu. Sehingga mustahil manusia dapat menjangkau ataupun sekedar mengira-ngira wujud Alloh. Jangankan untuk membayangkan wujud Alloh, untuk mengetahui kejadian dimasa yang akan datang pun manusia tidak mampu. Oleh karena itu, beriman kepada Alloh bukan memikirkan wujud atau bentuk Alloh, melainkan memikirkan eksistensinya atau tanda-tanda keberadaanya. Tanda-tanda keberadaanya dapat kita lihat pada penciptaannya yakni berupa manusia, alam semesta dan kehidupan.
source : yogayunaldi.blogspot.com
source : www.amandijalan.com
Lihat gambar lalu lintas di atas, coba bayangkan apa yang akan terjadi jika lampu merah di tiadakan? kemudian rambu-rambu lalu lintas dihilangkan. Pasti terjadi kesemerawutan, tabrakan dan lain-lain. Karena itulah pihak berwenang atau polisi sebagai pengatur lalu lintas menerapkan sistem rambu-rambu lalu lintas agar tidak terjadi kesemerawutan. Berarti intinya harus ada yang mengatur.
Begitu halnya dengan penciptaan alam semesta, sebagai contoh matahari dan planet-planetnya. Semua benda langit itu tidak pernah terjadi tabrakan, para ilmuan menemukan bahwa planet dan matahari bergerak dalam orbitnya masing-masing. Ini menandakan ada pengatur yang pastinya sangat berkuasa dan Maha Besar, karena mustahil sesuatu yang lemah bisa mengatur alam semesta yang begitu luas ini. Dari kenyataan ini bisa kita simpulkan bahwa Alloh pasti ada.
Wallohu'alam...







.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar