Zaman sekarang pacaran emang lagi mainstream banget di kalangan remaja dan dewasa. Bahkan anak SD pun sekarang ikut-ikutan ngejalanin yang namanya pacaran. Lebih parahnya lagi orang tua zaman sekarang kebanyakan malah nyaranin anaknya buat nyari pacar. Astagfirulloh. Na'udzubillah.
Pola pikir manusia zaman sekarang memang sudah sangat dipengaruhi oleh budaya barat. Mereka belum sadar bahwa Allah sangat melarang hambanya berkhalwat (berdua-duaan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahrom). Kalaupun mereka tau Alloh melarang, mereka tidak peduli seolah-olah hidup tidak akan dihisab.
Banyak orang yang mengatasnamakan pacaran sebagai penyemangat belajar lah, metoda pengenalan lah, dan alasan-alasan lain yang gak logis dan gak realistis. Coba deh kita liat, kalau emang pacaran bikin semangat belajar, kenapa justru waktu belajar lebih sedikit daripada waktu buat telpon-telponan dan sms-an. Itu cuma alasan doang. Fakta menunjukan pacaran malah bikin konsentrasi jadi buyar, karena seseorang yang sedang jatuh cinta pasti perhatiannya akan terus tertuju pada yang dicintainya. Apalagi kalau lagi ribut sama pacar, jelas konsentrasi tambah buyar atau istilah kerennya jadi 'galau'. Belajar pun jelas gak konsen. Terus dimana letak penyemangat belajarnya?. Alasan lain, katanya pacaran buat ajang perkenalan. Oh ya? Fakta membuktikan orang yang pacaran tidak pernah menunjukan perilaku aslinya pada pasangannya. Mereka berubah kepribadian menjadi seperti layaknya superhero. Tapi ketika sudah menikah maka kepribadiannya berubah lagi menjadi kepribadian yang dulu, Alhasil jangan heran jika banyak perceraian yang terjadi walaupun sudah lama pacaran. Ini sangat menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pacaran dengan perkenalan.
Jika ditinjau dari sisi Agama, jelas pacaran sangat riskan menimbulkan maksiat. Coba deh liat faktanya, ada gak pacaran yang gak pernah pegangan tangan? padahal gak ada hubungan pegangan tangan dengan perkenalan. Jelas ini maksiat. Bahkan lebih parah lagi jika sudah melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh suami istri.
Islam memberikan solusi untuk mengenal calon istri kita, yakni dengan taaruf. Apa itu? Jelas taaruf beda dengan pacaran. Taaruf itu mencari tau tentang kepribadian calon istri kita melalui walinya. Jelas ini lebih akurat, dan tidak merugikan kaum hawa. Beda dengan pacaran, seorang laki-laki dan perempuan bebas berkholwat, bahkan sampai berzina sekalipun, Naudzubillah, ini jelas merugikan kaum hawa. Maka sekaranglah saatnya untuk mengatakan TIDAK pada pacaran. Akan lebih baik jika kita memantaskan diri dulu dengan belajar agama, agar bisa membimbing istri kita ke surga Alloh SWT,dan bisa mendidik anak menjadi anak yang soleh dan solehah.
Wallohu'alam.






0 komentar:
Posting Komentar